Usaha peternakan merupakan salah satu usaha yang memiliki prospek besar untuk
dikembangkan lebih lanjut di Indonesia. Peternakan juga merupakan salah satu penyumbang
produk domestik bruto terbesar Indonesia pada tahun 2018, yaitu sebesar Rp.231,71 Menurut
Badan Pusat Statistik, konsumsi daging ayam ras atau ayam kampung pada tahun 2021
tercatat 0,142 kilogram per ekor per minggu, lebih tinggi dari konsumsi daging sapi sebesar
0,009 kilogram per ekor per minggu. Suhu, kelembaban dan gas amonia di kandang ayam,
terutama di negara tropis, tentu akan menjadi masalah besar yang akan dihadapi oleh peternak
ayam di Indonesia. Pada penelitian kali ini membahas tentang rancang bangun sistem
monitoring dan pengendalian pada kandang pembesaran ayam berbasis internet of things
dengan batasan parameter berupa suhu, kelembapan dan gas amonia. Penelitian ini diharapkan
dapat membantu para peternak khususnya peternak ayam pedaging untuk memonitoring suhu,
kelembaban dan gas amonia secara optimal. Sistem monitoring dan pengendalian pada
kandang pembesaran ayam berbasis internet of things menggunakan nodemcu ESP32 sebagai
mikrokontroler, DHT11 dan MQ135 sebagai sensor suhu, kelembapan dan gas amonia, lampu
pemanas dan exhaust fan sebagai aktuator. Sensor DHT11, yang digunakan untuk mendeteksi
suhu dan kelembaban, menunjukkan kinerja yang baik dengan galat sebesar 3,99% pada
pengukuran kelembaban dan 5,22% pada pengukuran suhu. Namun, Sensor MQ-135, yang
digunakan untuk mendeteksi gas amonia, memiliki kelemahan dalam hal sensitivitasnya yang
tidak stabil. Selama pengujian awal, sensor ini mampu mendeteksi gas amonia dengan baik,
tetapi sensitivitasnya cenderung berubah-ubah dan tidak konsisten dalam jangka waktu yang
panjang. Selain itu, tiga exhaust fan yang digunakan untuk menurunkan suhu kandang hanya
mampu mengurangi suhu sebesar 2,2°C, yang merupakan perubahan yang tidak signifikan,
namun signifikan dalam menurunkan kadar amonia sebesar 22,9ppm serta kelembaban
sebesar 58%. Dua unit Lampu pemanas yang digunakan hanya mampu meningkatkan suhu
sebesar 2,8°C, yang juga merupakan perubahan yang tidak signifikan. Humidifier terbukti
efektif dalam meningkatkan kelembaban secara signifikan sebesar 23%. Sistem Monitoring
dan Pengendalian pada kandang pembesaran ayam telah berhasil berjalan sesuai dengan
kondisi yang telah ditentukan dan dapat menjaga suhu rata-rata antara 28°C - 33°C,
kelembaban 50% - 70%, dan gas amonia di bawah 20 ppm.
Kata Kunci: Ayam, Gas Amonia, Internet of Things, Kelembapan, Suhu.