Kabupaten Indramayu merupakan kabupaten yang ditunjuk oleh Kominfo sebagai program kota atau kabupaten “langkah menuju 100 smart city”. Sebagai pelaksana program smart city maka Kabupaten Indramayu perlu melakukan evaluasi terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN). Terdapat permasalahan terkait program smart governance yang dilakukan oleh kabupaten Indramayu yang mengalami penurunan program I-Ceta (Indramayu Cepat Tanggap). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat Pengetahuan dan kualitas pelayanan ASN terhadap efektivitas program smart governance I-CETA (Indramayu Cepat Tanggap). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan populasi sebanyak 178 Aparatur Sipil Negara (ASN) kabupaten Indramayu Barat dan menggunakan sampel jenuh. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear berganda dengan teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh per kecamatan yang ada di bagian Indramayu Barat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teori smart governance yang dikemukakan oleh Subkhan (2017). Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda diperoleh bahwa tingkat pengetahuan dan kualitas pelayanan menghasilkan terdapat pengaruh signifikan dan positif secara parsial maupun simultan dari variabel tingkat pengetahuan dan kualitas pelayanan terhadap variabel efektivitas. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah kabupaten Indramayu untuk lebih memperhatikan program smart city. Upaya tersebut dapat dilakukan untuk meningkatkan program smart governance dan memastikan bahwa pegawai mematuhi nilai nilai kedisiplinan dan meningkatkan pengetahuan agar melaksanakan tugas dengan baik.