Di era digital ini, perusahaan mengahadapi tuntutan untuk memperkuat infrastruktur IT guna mengelola data secara efesien, aman, dan terukur. PT. Pelayaran Nasioanl Indonesia (PELNI), sebagai perusahaan besar di bidang pelayaran, memiliki kebutuhan mendesak untuk meningkatkan manajemen infrastruktur data center mereka yang kompleks. Dengan pertumbuhan data yang pesat, PT, PELNI menjajaki penggunaan Kubernetes dan arsitektur microservices untuk meningkatkan efesiensi dan ketersediaan layanan dalam aplikasi Data Center Infrastructure Management (DCIM).
Pada Proyek Akhir ini bertujuan merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi infrastruktur Kubernetes berbasis arsitektur microservices untuk aplikasi DCIM di PT.PELNI. Proses perancangan meliputi identifikasi kebutuhan sistem, pemilihan arsitektur yang tepat, swerta pengaturan kluster Kubernetes. Implementasi melibatkan penerapan konfigurasi Kubernetes, pengaturan container, dan deployment aplikasi DCIM sebagai serangkaian layanan terpisah.
Hasil Proyek Akhir menunjukan bahwa Kubernetes, dengan fitur otomatisasi, skalabilitas, dan manajemen sumber daya dinamis, dapat meningkatkan efisiensi operasional dan ketersediaan infrastruktur data center PELNI. Penerapan arsitektur microservices memungkinkan layanan independen yang lebih fault tolerant, skalabel, dan mudah dalam pemeliharaan serta pengujian. Kajian ini juga mengidentifikasi tantangan teknis seperti pengelolaan stateful applications dan orkestrasi layanan mikro, serta peluang yang muncul dari penerapan Kubernetes dan microservices dalam lingkungan perusahaan besar. Dengan demikian, penelitian ini memberikan panduan praktis bagi implementasi Kubernetes dan arsitektur microservices di sektor industri serupa.