Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen kopi unggulan dengan beragam varietas, yang telah meningkatkan konsumsi kopi domestik. Aroma Kahuripan merupakan sebuah merek minuman kopi siap minum yang memanfaatkan peluang tersebut. Namun, proses produksi yang dilakukan menghasilkan limbah ampas kopi yang dibuang begitu saja di halaman rumah produksi sehingga dapat mencemari lingkungan. Limbah ampas kopi tidak hanya memiliki dampak negatif, tetapi juga memiliki potensi untuk diolah menjadi produk bernilai ekonomis melalui pengolahan yang tepat. Briket ampas kopi merupakan solusi inovatif untuk mengatasi masalah limbah ampas kopi yang berpotensi mencemari lingkungan. Dengan memanfaatkan potensi yang ada pada limbah ini, produk briket tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan tetapi juga memberikan nilai ekonomis tambahan. Proses perancangan briket dilakukan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Briket yang dirancang terdiri dari 9% perekat dan 91% limbah ampas kopi. Briket hasil rancangan memiliki bentuk balok dengan ukuran 3,2 x 3,2 x 4,5 cm. Uji kualitas menunjukkan bahwa briket memiliki kadar air 1,66%, kadar abu 2,92%, kadar zat terbang 58,72%, kadar karbon terikat 36,7%, nilai kalor 6560 kal/gram, laju pembakaran 0,090 gram/menit, dan durasi penyalaan 36 detik. Indikator-indikator ini menunjukkan bahwa briket yang dihasilkan mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan pengguna. Analisis kelayakan finansial dengan metode Benefit Cost Ratio (BCR) menunjukkan nilai 1,30, yang menandakan kelayakan finansial dari briket ini.
Kata Kunci: Limbah Ampas Kopi, Briket, Quality Function Deployment, Benefit Cost Ratio