Teleskop radio adalah sistem penerima sinyal radio yang dipancarkan oleh benda-benda langit. Teleskop radio terdiri dari beberapa komponen seperti feeder, reflector, amplifier, dan lain-lain. Agar teleskop radio dapat menerima sinyal radio dari benda-benda langit, frekuensi resonansi feeder teleskop harus mendekati frekuensi sinyal yang diterima. ITERA bekerja sama dengan D3 Teknologi Telekomunikasi (D3TT), Universitas Telkom, untuk membuat feeder dari sistem teleskop radio. Agar teleskop dapat berfungsi dengan baik, feeder teleskop harus beresonansi di sekitar frekuensi hidrogen netral, yaitu 1,42 GHz.
Pada Proyek Akhir ini dirancang sebuah mikrostrip antena array untuk feeder teleskop radio kerjasama ITERA dengan D3TT. Antena yang dirancang memiliki patch yang berbentuk logo ITERA dan ground plane-nya berbentuk segitiga. Oleh karena itu, antena tersebut dapat tergolong dalam aesthetic antenna. Frekuensi kerja dari antena array ini adalah 1,42 GHz. Antena dirancang dalam bentuk antena tunggal dan antena array. Material yang digunakan untuk substrat adalah FR-4 dengan tebal 1,6 mm, sedangkan untuk patch logo ITERA dan ground plane-nya menggunakan material berupa tembaga. Proses desain antena dilakukan dengan simulasi menggunakan perangkat lunak CST yang kemudian divalidasi dengan menggunakan Network Analyzer.
Hasil dari pengukuran mikrostrip antena tunggal dan array berbentuk logo ITERA dengan frekuensi kerja 1,42 GHz. Berdasarkan simulasi, nilai VSWR, return loss, gain, dan beamwidth dari desain akhir antena tunggal di frekuensi 1,42 GHz adalah 1,22, -19,96 dB, 1,799 dBi, dan 122°. Sedangkan nilai VSWR dan return loss berdasarkan pengukuran adalah 1,31 dan -23,71 dB. Untuk antena array, berdasarkan simulasi, nilai VSWR, return loss, gain, dan beamwidth dari desain akhir di frekuensi 1,42 GHz adalah 1,18, -21,85 dB, 2,153 dBi, dan 111.1°. Sedangkan nilai VSWR dan return loss berdasarkan pengukuran adalah 1,83 dan -10,61 dB.