Kampung Blekok yang terletak di Kampung Rancabayawak, Kel. Cisaranten Kidul, Kec. Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat dengan luasan sekitar 2,17 hektar memiliki potensi besar untuk menjadi kampung wisata yang maju karena kampung ini menjadi tempat tinggal bagi burung air pemangsa sejak 1970 seperti burung Blekok Sawah (Ardeola speciosa) dan burung Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis) yang jarang ditemui di perkotaan, diperkirakan jumlah burung air pemangsa yang berada di Kampung Blekok mencapai 800 individu. Selain itu kampung ini juga memiliki peran sebagai penyangga bagi aktivitas modern karena letaknya berdekatan dengan pusat perkotaan baru (Bandung Teknopolis). Meskipun demikian, Kampung Blekok mengalami penurunan jumlah wisatawan dikarenakan tidak adanya promosi lebih lanjut mengenai Kampung Blekok dan kurangnya fasilitas wisata yang menarik perhatian wisatawan selain atraksi burung tersebut karena keterbatasan lahan yang dapat dipakai oleh warga setempat. Penelitian ini menggunakan metode analisis campuran yang menggabungkan hasil dari observasi, wawancara, dan studi pustaka dengan analisis SWOT dan perhitungan EFAS dan IFAS untuk menentukan rekomendasi strategi yang tepat untuk menigkatkan jumlah wisatawan Kampung Blekok. Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan pengalaman wisatawan, membuat Kampung Blekok menjadi lebih menarik, dan membantu pertumbuhan ekonomi kreatif dan pelestarian ekosistem yang ada di Kampung Blekok.