Perkembangan teknologi kian pesat dan terus mengikat kehidupan manusia, dimana turut mendorong inovasi teknologi di bidang jasa keuangan yang biasa disebut dengan Financial Technology atau Fintech. Fintech dianggap dapat menjangkau masyarakat yang selama ini belum terjangkau oleh perbankan. Jumlah perusahaan yang menjalankan bisnis fintech di Indonesia meningkat sehingga dianggap mampu mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Salah satu yang berpartisipasi dalam penggunaan teknologi ini adalah yang bergerak di bidang Fintech Aggregator, yang merupakan fintech pengumpul informasi dengan memberikan perbandingan manfaat, fasilitas, perlindungan dan harga yang ada pada produk institusi keuangan bank dan non-bank. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang model bisnis Fintech Aggregator di Indonesia berdasarkan kajian terhadap 9 blok Business Model Canvas dan 4 pilar Value Design Model melalui studi kasus pada Cermati.com. Hasilnya berdasarkan kedua model bisnis diatas, dapat diketahui bahwa setiap elemen-elemen blok yang tersedia sudah menjabarkan kegiatan bisnis secara detil, dimana berdasarkan Business Model Canvas, perusahaan telah dapat secara efektif dan efisien menentukan strategi bisnisnya. Sedangkan jika ditinjau dari Value Design Model, maka seluruh ekosistem dalam perusahaan telah sesuai satu sama lain dan bergerak ke arah yang sama serta saling memiliki keterkaitan di antara ke-4 pilarnya. Dengan demikian maka penciptaan nilai telah dapat dilakukan atas dasar hubungan yang saling melengkapi.
Kata kunci: Fintech, Fintech Aggregator, Inklusi Keuangan, Business Model Canvas (BMC), Value Design Model (VDM).