Saat ini banyak perusahaan yang memberikan peluang kerja pada generasi muda untuk menjadi SDM berkualitas tinggi yang bisa menjadi pilar utama bagi perusahaan. Namun, banyak juga organisasi yang kesulitan mempertahankan karyawannya terutama pada kalangan milenial. Generasi milenial merupakan orang-orang yang terlahir pada tahun 1981 hingga 2000. Jika dibandingkan dengan generasi X, generasi milenial lebih open minded dan memiliki tingkat ambisi untuk berkembang yang tinggi. Akibat dari ambisi generasi milenial yang tinggi menyebabkan seringnya karyawan generasi milenial berpindah tempat pekerjaan dalam jangka waktu yang singkat secara sukarela (job hopping). Adapun faktor yang menyebabkan terjadinya job hopping yaitu kurangnya dukungan organisasi (Perceived Organizational Support) dan kurangnya kenikmatan atau perasaan senang dalam bekerja yang dirasakan karyawan (job enjoyment).
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memahami secara empiris pengaruh perceived organizational support dan job enjoyment dalam menjelaskan motif job hopping karyawan generasi milenial di Jakarta.
Penelitian ini memakai pendekatan kuantitatif dengan penggunaan kuisioner sebagai teknik pengumpulan data yang disebar kepada 235 karyawan generasi milenial yang memiliki pengalaman kerja tidak lebih dari 2 tahun di suatu perusahaan di Jakarta. Teknik sampling yang diterapkan yaitu non probability sampling dan dengan menggunakan purposive sampling sebagai teknik penentuan sampel menggunakan metode analisis SEM-PLS.
Penelitian ini mendapatkan hasil yaitu perceived organizational support (X1) berpengaruh dengan nilai path coefficient sebesar -0,443 (p<0,05) yang artinya memiliki korelasi negatif dan signifikan terhadap motif job hopping karyawan generasi milenial di Jakarta. Begitupun dengan job enjoyment (X2) yang memiliki pengaruh dengan nilai path coefficient sebesar -0,287 (p<0,05) yang artinya memiliki korelasi negatif dan signifikan terhadap motif job hopping karyawan generasi milenial di Jakarta. Yang artinya apabila perceived organizational support dan job enjoyment yang karyawan generasi milenial rasakan meningkat, akan menurunkan tingkat keinginan karyawan generasi milenial untuk melakukan motif job hopping.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, masukan yang dapat penulis berikan kepada perusahaan di Jakarta yaitu perusahaan perlu memberikan perhatian lebih mengenai penghargaan berupa gaji yang sesuai, bonus atau undian. Selain itu, karyawan dengan komptensi yang baik berhak memperoleh kesempatan promosi jabatan. Perusahaan perlu memperhatikan fasilitas, sarana prasarana yang ada agar terciptanya suasana kerja yang nyaman, positif, fun, dan dapat menurunkan keinginan karyawan generasi milenial melakukan motif job hopping.
Kata kunci: perceived organizational support, job enjoyment, motif job hopping, generasi milenial.