Seiring meningkatnya penggunaan media sosial, Telkomsel sebagai penyedia layanan telekomunikasi terkemuka di Indonesia sering menerima keluhan dan kritik dari publik. Penting untuk memahami persepsi publik di media sosial terhadap Telkomsel agar perusahaan dapat merespons keluhan dan kebutuhan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi publik di media sosial terhadap Telkomsel dengan menggunakan pemodelan topik Latent Dirichlet Allocation (LDA) dan analisis sentimen berbasis emosi menggunakan leksikon NRC pada data cuitan di Twitter dan komentar di Instagram, dan Facebook yang dikumpulkan pada 25-31 Oktober 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi publik terhadap Telkomsel pada media sosial Twitter, Instagram, dan Facebook didominasi oleh keluhan dan ketidakpuasan. Analisis pemodelan topik menunjukkan bahwa pengguna mengalami kesulitan dalam aktivasi paket data, masalah pengisian pulsa yang tidak masuk atau hangus, serta kualitas jaringan yang buruk dan tidak stabil, harga paket yang mahal, adanya masalah teknis seperti bug dan error pada aplikasi MyTelkomsel, dan lambatnya respon layanan pelanggan. Hasil analisis sentimen didominasi sentimen negatif sebesar 53,8% di Twitter dan Instagram dan 66,2% di Facebook. Hasil emosi didominasi oleh emosi kemarahan sebesar 42,75% di Twitter, 47,88% di Instagram, dan 82,22% di Facebook. Temuan ini mengindikasikan adanya persepsi publik yang tidak puas terhadap Telkomsel. Berdasarkan hasil penelitian, Telkomsel perlu meningkatkan kualitas jaringan, sinyal, proses aktivasi, layanan pelanggan, dan sistem program loyalitas pelanggan.
Kata Kunci: persepsi publik, media sosial, pemodelan topik, analisis sentimen, analisis emosi