Fenomena perfomansi bisnis UMKM di Indonesia saat ini menunjukkan penurunan penjualan dan pendapatan, kenaikan biaya produksi, penurunan keuntungan, dan tingginya tingkat kebangkrutan. Dua faktor yang memengaruhi performansi bisnis UMKM adalah sumber daya perusahaan yang tersedia dan dampak disrupsi digital yang harus diantisipasi. Selain itu, terdapat permasalahan dalam inovasi digital di UMKM Indonesia. Bedasarkan latar belakang tersebut pengkajian ini bertarget guna mengkaji dampak disrupsi digital dan sumber daya perusahaan pada performansi bisnis yang di mediasi oleh inovasi digital pada UMKM di Pasar Digital UMKM (Pasar Digital Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PaDi UMKM). Penelitian ini menggunakan dua tahapan desain penelitian, yaitu descriptive research dan causal research. Dengan menggunakan UMKM yang menjadi anggota Pasar Digital UMKM sebagai unit analisis, maka pengkajian ini berpopulasi UMKM yang sebagai anggota Pasar Digital yang totalnya 75.727, serta unit pengamatannya pemilik UMKM atau Manajemen UMKM (direktur utama, direktur, atau manajer UMKM). Jumlah sampel dipengkajian ini memakai teori Slovin dengan e = 0,05% adalah 400 perusahaan dengan distribusi sampel menggunakan sampling startifikasi dengan alokasi proposional terhadap jumlah populasi. Analisis verifikatif yang dipakai pengkajian ini bermetode LISREL. Hasil pengkajian menampilkan bila: disrupsi digital dan sumber daya perusahaan tidak berpengaruh signifikan secara langsung pada performansi bisnis, inovasi digital memiliki pengaruh signifikan pada performansi bisnis, disrupsi digital dan sumber daya perusahaan memiliki pengaruh signifikan pada inovasi digital dan inovasi digital memediasi pengaruh disrupsi digital dan sumber daya perusahaan terhadap performansi bisnis, di mana pengaruh mediasi inovasi digital yang memanfaatkan sumber daya perusahaan yang telah dimiliki secara optimal untuk mengadaptasi dampak disrupsi digital serta meningkatkan performansi bisnis. Berdasarkan hasil penelitian, untuk meningkatkan performansi bisnis, dampak dari disrupsi digital tidak perlu direspons secara langsung, demikian juga sumber daya perusahaan tidak perlu secara langsung ditambah. Namun sumber daya perusahaan yang telah dimiliki digunakan secara optimal untuk mengembangkan inovasi digital yang dapat mengadaptasi dampak disrupsi digital sehingga meningkatkan performansi bisnis.