Usia produktif generasi Z sudah mulai memasuki angkatan kerja dan diperkirakan akan mendominasi seluruh angkatan kerja beberapa tahun mendatang. Fenomena yang sering terjadi pada karyawan, khususnya generasi Z akibat stres berkepanjangan karena pekerjaan adalah burnout. Burnout merupakan salah satu isu penting dan telah diakui sebagai masalah utama dalam dunia kerja yang terus mengalami peningkatan dan pertumbuhan yang tinggi setiap tahunnya. Beban kerja yang berlebihan dapat menyebabkan karyawan menjadi stres. Jika stres tersebut tidak dikelola dengan baik, maka akan berujung pada fenomena burnout yang dapat berdampak pada perusahaan dan individu itu sendiri.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh beban kerja terhadap burnout pada karyawan generasi Z di Indonesia serta pengaruh stres kerja dalam memediasi hubungan beban kerja terhadap burnout pada karyawan generasi Z di Indonesia. Aspek yang diteliti dalam penelitian ini adalah beban kerja, burnout dan stres kerja.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif. Objek penelitian yang digunakan adalah karyawan generasi Z di Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan jenis purposive sampling menggunakan rumus Hair. Sampel penelitian yang diperoleh sebanyak 210 karyawan generasi Z. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner, semi-wawancara dan data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji variabel yang diteliti adalah analisis Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) yang diolah menggunakan software SmartPLS versi 4.0.9.7.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa beban kerja memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap burnout, beban kerja memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap stres kerja, stres kerja memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap burnout dan beban kerja memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap burnout yang dimediasi oleh stres kerja.
Berdasakan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan kepada seluruh perusahaan di Indonesia untuk mencegah terjadinya burnout pada karyawan muda seperti generasi Z adalah dengan memberikan beban kerja yang sesuai dengan kemampuan masing-masing karyawan, menetapkan jam kerja yang normal, memberikan edukasi dan pelatihan mengenai manajemen stres serta mengevaluasi beban kerja yang diberikan secara rutin melalui feedback langsung dari karyawan. Hal tersebut bertujuan untuk mengantisipasi timbulnya stres kerja akibat pemberian beban kerja yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan risiko burnout yang dapat mengganggu kinerja dan kesehatan para karyawan.