Komunikasi antar generasi sering menimbulkan banyak perbedaan dalam cara pandang,
tindakan, kebiasaan, serta sikap. Perbedaan sudut pandang antara karyawan senior dan
junior dapat menjadi pemicu konflik. Namun, PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills
merupakan perusahaan yang tidak menunjukkan kesenjangan generasi yang signifikan
dibandingkan dengan perusahaan pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Pola komunikasi yang dibentuk oleh karyawan untuk menghindari Gap
Generation, penggunapan media komunikasi, serta peran pemimpin dalam menghadapi
Gap Generation. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan
pendekatan studi kasus. Penelitian melibatkan dua karyawan internal PT. Pindo Deli Pulp
and Paper Mills, satu dosen ahli di bidang komunikasi, dan satu informan pendukung dari
internal humas PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
PT. Pindo Deli memiliki pola komunikasi yang santai dan fleksibel antara atasan dan
bawahan, menciptakan interaksi yang lebih informal dan terbuka, sehingga karyawan
merasa nyaman mengungkapkan ide, pendapat, dan kekhawatiran tanpa takut akan
konsekuensi negatif. Penggunaan aplikasi WhatsApp sebagai media komunikasi juga
membantu menjembatani kesenjangan generasi di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills.
Selain itu, pemimpin berperan penting dalam mendorong generasi muda dan karyawan
baru untuk aktif berkontribusi dengan ide-ide dan terobosan baru yang dapat
meningkatkan kinerja perusahaan.