Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan komunikasi keluarga dalam meningkatkan kemandirian intelektual anak berkebutuhan khusus tunagrahita di Yayasan SLB C Terate. Latar belakang penelitian mengidentifikasi masalah kelainan bawaan pada anak baru lahir di Indonesia serta peningkatan jumlah penyandang disabilitas, khususnya tunagrahita, baik secara nasional maupun global. Teori yang digunakan adalah Family Communication Pattern Theory (FCPT) untuk memahami pola komunikasi keluarga dalam konteks ini. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara sebagai instrumen pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan variasi dalam orientasi percakapan keluarga terhadap anak tunagrahita, dengan orientasi percakapan tinggi, rendah, dan kolaboratif memengaruhi perkembangan mereka secara berbeda. Penerapan komunikasi yang efektif melibatkan dukungan emosional konsisten, bimbingan langsung dalam menyelesaikan tugas, memberikan ruang bagi inisiatif anak, menciptakan lingkungan komunikasi terbuka dan hangat, kolaborasi antara keluarga dan guru, serta penggunaan penerapan komunikasi yang sesuai. Implikasi hasil penelitian ini memberikan panduan praktis bagi keluarga dan lembaga pendidikan dalam memfasilitasi kemandirian intelektual anak tunagrahita. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman pentingnya komunikasi keluarga dalam mendukung perkembangan anak berkebutuhan khusus, serta menyoroti kebutuhan akan pendekatan yang holistik dan kolaboratif dalam memberikan dukungan bagi mereka. Dengan demikian, penelitian ini memiliki implikasi yang penting dalam bidang pendidikan inklusif dan pembangunan masyarakat yang lebih berkeadilan bagi semua individu.