Stigma negatif ODGJ masih menjadi isu serius di Indonesia, manusia sebagai mahluk sosial cenderung sulit berkomunikasi dan sosialisasi jika mengalami gangguan kejiwaan sehingga perlu adanya penanganan yang tepat. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi perawat dengan pasien yang memiliki tujuan kesembuhan pasien, komunikasi terapeutik memegang peran sentral dalam penanganan pasien ODGJ. Penelitian ini bertujuan mempelajari interaksi dalam komunikasi terapeutik dan mengindentifikasi penerapan komunikasi terapeutik yang dilaksanakan perawat pada pasien ODGJ dalam proses penyembuhan pasien ODGJ. Penelitian ini mengadopsi metode kualitatif serta paradigma interpretif dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, melibatkan 7 informan kunci dan 1 informan ahli menggunakan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukan tahapan komunikasi terapeutik dalam merawat pasien ODGJ. Fase pra-interaksi perawat mempersiapkan diri secara teliti sebelum interaksi, fase orientasi membangun hubungan saling percaya dan nyaman, fase kerja fokus pada intervensi perawat, serta fase terminasi menandai akhir dari proses tahapan, tahap ini perawat melakukan evaluasi komprehensif terhadap kemajuan pasien. Penelitian ini menegaskan bahwa komunikasi terapeutik memegang peranan sentral dalam psikoterapi pasien dengan memperhatikan aspekaspek komunikasi terapeutik tanpa adanya paksaan, perawat dapat memberikan perawatan holistik dengan mengedepankan empati dan Perspektive pasien dan perawatan efektif bagi pasien ODGJ.