Sampah salah satu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, Permasalahan ini muncul akibat pertumbuhan populasi dan pola konsumsi yang semakin tinggi, menyebabkan peningkatan produksi sampah yang signifikan di Kota Surabaya. Dari muatan sampah tersebut, tercatat 60 persen didominasi oleh organik. Penelitian ini mencakup tahapan desain sistem Internet of Things (IoT) yang memungkinkan pemantauan real-time dengan monitor terhadap suhu, kelembapan, gas metana, di tempat sampah. Data yang diperoleh digunakan untuk mengoptimalkan kondisi lingkungan dalam tempat sampah, memastikan kinerja maksimal bakteri pengurai, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Proses ini dimulai dengan pengumpulan sampah organik, peneliti melakukan pemilahan dan pemisahan yang cermat untuk memastikan hanya bahan organik yang masuk ke dalam proses penguraian. Metode pada penelitian ini mengunakan Fuzzy Logic yang dimana sensor mengeluarkan cairan microbac secara otomatis jika kelembaban di kurang 70% menggunakan pompa wiper. Sensor DHT22 dan MQ4 dimasukkan kedalam toples yang berukuran 5 liter untuk mendeteksi kandungan suhu, kelembaban, dan gas pada proses penguraian sampah. Proses pemantauan dan pengolahan data didukung oleh aplikasi blynk yang digunakan sebagai antarmuka monitoring yang menunjukan hasil dari suhu dan kelembapan berapa persen lalu untuk gas metana ada seberapa besar ppm (parts per million) nya. Dengan demikian, Hasil akhir dari proses ini berupa humus atau pupuk organik yang sangat berguna untuk mengurangi sampah organik di Kota Surabaya.
Kata kunci : Internet of Things, Tempat Sampah, Sampah Organik , ESP 8266, Bakteri