Baterai adalah perangkat yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik melalui
reaksi elektrokimia reduksi dan oksidasi. Dibagi menjadi baterai primer (sekali pakai) dan
sekunder (dapat diisi ulang). Baterai bumi, diaktifkan air, menggunakan elektroda sederhana
seperti katoda tembaga dan anoda seng dalam tanah basah sebagai elektrolit. Penelitian ini
melanjutkan ide Alexander Bain dari 1840, mengukur arus dan tegangan baterai bumi.
Variabel bebas mencakup jenis elektroda Zn dan Cu serta jaraknya. Percobaan juga
melibatkan penambahan Pupuk Kompos pada tanah untuk meningkatkan output. Tiga jenis
media tanah yang berbeda dievaluasi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil baterai.
Studi literatur, penyusunan peralatan uji, pengujian alat, dan analisis data adalah tahap
penelitian. Hasil menunjukkan bahwa jarak elektroda 10 cm menghasilkan output optimal.
Tanah humus dan tanah sawah mendukung kinerja terbaik, menghasilkan 0,07 ampere dan
3,59 volt pada tanah humus. Pupuk kompos dapat meningkatkan output, dengan persentase
yang lebih tinggi menghasilkan arus dan tegangan yang lebih besar. Kesimpulan menyatakan
bahwa jarak 10 cm dan tanah humus atau tanah sawah memberikan hasil optimal, sementara
penambahan pupuk kompos meningkatkan kinerja baterai bumi.
Kata Kunci : Baterai, Tanah, Elektroda, Pupuk Kompos, Arus, Tegangan