Beberapa sensor kelembapan pada titik yang sama sering menghasilkan keluaran yang berbeda, memerlukan kalibrasi dengan instrumen standar pengujian ini. Pengukuran sensor kelembapan sering mencapai kondisi jenuh, penting untuk mengetahui waktu sensor mencapai nilai steady. Penguijan kali ini mengguanakan alat standar yaitu Thermo Recorder TR72A-S sebagai instrumen standar membandingkannya dengan Sensor DHT22, BME280, HTU21, dan AHT10 digunakan dalam chamber yang diasumsikan homogen. Dari hasil pengujian ini kinerja hasil nilai kelembapan berkisar pada kelembapan 35,45,60,75,85%, Penggunaan fan blender menyebabkan penurunan kelembapan signifikan ±15% dan pengaruh ukuran selang 6mm dan 16mm tidak menunjukkan perbedaan signifikan. Aktuator seperti kipas dan pompa membantu menyebarkan udara lembap. Pengaruh nebulizer compressor pada suhu (1ºC). Metode yang berhasil menunjukkan nilai steady dengan skema kontrol kelembapan menggunakan nebulizer compressor, dinaikkan hingga 5% lalu dimatikan. Hasilnya stabil setelah dua jam, dijadikan acuan dalam pengontrolan ekspos udara lembap. Dibandingkan terhadap th meter dihasilkan error htu21 16.25%, dht22 9,56%,aht10 16.25%, dan bme280 7,8%. Pada sensor yang dibandingkan dengan TH meter stabil pada dua jam sebagai acuan dalam pengontrolan ekspos udara lembab. Kesesuaian nilai rh sensor dan th meter merupakan kinerja karakteristik sensor yang sudah mirip dengan alat acuan Thermo Recorder TR72A-S.