Industri otomotif di Indonesia berkembang dengan cepat, didorong oleh peningkatan penggunaan sepeda motor yang turut memajukan industri terkait, seperti motor, suku cadang, dan aksesoris. Aksesoris motor kini menjadi elemen penting bagi pengguna. Permintaan akan berbagai jenis aksesoris, mulai dari pelindung bodi hingga elemen estetika. Salah satunya adalah industri sparepart dan aksesoris. UD. KS PRO merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang sparepart dan aksesoris salah satunya adalah paddock sepeda motor. Pada proses produksinya terdapat beberapa aktivitas utama yaitu, Cutting, Bending, Punch, Welding, Platting, dan Assembly. Dalam proses produksi paddock, telah diidentifikasi bahwa waktu produksi mencapai 5704,3 detik, yang merupakan durasi produksi terlama. Adanya aktivitas transportasi yang kurang efisien menyebabkan waste berupa aktivitas waiting di setiap proses yang menyebabkan paddock memiliki waktu terlama. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi waste yang paling kritis untuk dievaluasi dan diberikan perbaikan pada proses pembuatan produk Paddock dengan metode Lean manufacturing. Penelitian ini menggunakan pendekatan Proses Activity Mapping (PAM) melalui pengelompokan aktivitas berdasarkan Value Added (VA), Non-Value Added (NVA), dan Necessary Non Value Added (NNVA), sedangkan Value Stream Anlysis Tools (VALSAT) digunakan dalam memberikan bobot pada waste yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waste utama yang teridentifikasi dalam proses pembuatan produk paddock adalah waktu tunggu (waiting time) antara tahapan produksi. Oleh karena itu, dilakukan penambahan roller conveyor agar pegawai tidak perlu lagi memindahkan barang secara manual, melainkan menggunakan bantuan roller conveyor. Pada hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi yang konkret dan berkelanjutan untuk memperbaiki aktivitas waste transportation pada perusahaan dan dapat meningkatkan efisiensi.