Pertumbuhan pesat dalam sektor transportasi di Surabaya, terutama dalampenggunaan kendaraan listrik, telah meningkatkan kebutuhan untuk infrastruktur
pendukung yang efisien. Dengan meningkatnya jumlah kendaraan listrik,pemerintah menghadapi tantangan dalam menyediakan Stasiun Penukaran Baterai
Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang memadai untuk mengurangi kekhawatiran pengguna terkait keterbatasan fasilitas pengisian daya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan model yang dapat menentukan lokasi optimal pada Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di Surabaya
Timur menggunakan metode Set Covering Problem. Hasil optimasi mengidentifikasi 14 lokasi strategis di Surabaya Timur yang dapat melayani kebutuhan pengguna kendaraan listrik secara efektif. Lokasi-lokasi ini dipilih berdasarkan kriteria cakupan dan kapasitas, memastikan bahwa setiap area dengan permintaan tinggi mendapatkan akses yang memadai ke Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 14 lokasi optimal di Surabaya Timur dapat mencakup kebutuhan pengguna kendaraan listrik dengan efektif. Terdapat 14 titik yang optimal dengan mempertimbangkan jarak. 14 titik tersebut berada pada kelurahan Barata Jaya, Gubeng, Gunung Anyar, Gunung Anyar Tambak, Keputih, Klampisngasem, Semolowaru, Pacar Kembang, Rangkah, Dukuh Sutorejo, Kedung Baruk, Medokan Ayu, Wonorejo, Kendangsari. Lokasi-lokasi ini telah dipilih untuk memastikan distribusi yang merata dan akses yang mudah bagi pengguna. Penelitian ini memberikan panduan praktis untuk pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Surabaya, serta menawarkan model yang dapat diterapkan oleh kota-kota lain yang menghadapi tantangan serupa
dalam meningkatkan efisiensi distribusi fasilitas dan adopsi kendaraan listrik.
Kata kunci: Infrastruktur Kendaraan Listrik, SPBKLU, Set Covering Problem, Perencanaan Lokasi.