Dalam pertumbuhan industri skincare saat ini terdapat sebuah inovasi keragaman produk yang digunakan dalam merawat kulit sesuai dengan kegunaannya. Green skincare product adalah produk yang berbahan baku alami seperti lidah buaya, snail secretion atau lendir siput, bee venom, jeju sparkling water, serta buah-buahan dan sayuran seperti jeruk, mentimun, strawberry, dan sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat pembelian green skincare di generasi Z. Penelitian ini dilakukan menggunakan medel structural equation modelling (SEM) untuk menguji hubungan korelasi antar variabel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive atau judgment sampling dan jumlah sampel sebanyak 200 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online kepada Generasi Z yang tinggal di Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM). Metode ini dipilih karena untuk menguji hubungan-hubungan antar-variabel yang ada pada sebuah model, baik itu antar-indikator dengan konstruknya, ataupun hubungan antar-konstruk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perceived Authority Support (PAS) berpengaruh positif terhadap Perceived Environmental Concern (PEC). Perceived Authority Support (PAS) dan Perceived Environmental Concern (PEC) berpengaruh positif terhadap Attitude (AT) dan Subjective Norms (SN), serta Attitude (AT) dan Subjective Norms (SN) berpengaruh positif terhadap Behavioral Intention (BI) dalam membeli produk green skincare. Dapat dilihat dari nilai pvalue dari ketujuh hipotesis adalah 0,071; 0,000; 0,000; 0,013; 0,000; 0,000 dan hipotesis tersebut memiliki nilai p-value kurang dari alpha yaitu 0,1. Namun Perceived Enviromental Concern (PEC) tidak memiliki pengaruh terhadap Subjective Noerms (SN) karena nilai p-value dengan nilai 0,198.