Kota Medan adalah ibu kota Provinsi Sumatera Utara yang dikenal sebagai Paris van Sumatera. Sebagai kota terbesar di Pulau Sumatera, Kota Medan memiliki wilayah yang luas dengan populasi penduduk yang banyak untuk dijadikan sebagai kota dagang dan pelabuhan. Untuk menunjang aktivitas penduduknya, teknologi sangat dibutuhkan khususnya jaringan telekomunikasi. Teknologi jaringan telekomunikasi 5G New Radio dihadirkan di Kota Medan. Dengan adanya teknologi jaringan baru ini, Kota Medan sebagai salah satu dari 13 kota pertama di Indonesia yang menerima penggelaran jaringan 5G serta yang berperan menjadi pusat kegiatan bisnis, pemerintahan, pendidikan, dan kesehatan di kawasan Indonesia Barat, khususnya Pulau Sumatera.
Penelitian ini menggunakan frekuensi 2.3 GHz terdiri dari coverage planning dan capacity planning dengan menggunakan propagasi Urban Macro yang menggunakan skema skenario Standalone (SA) karena teknologi ini merupakan teknologi jaringan yang beroperasi secara mandiri tanpa bergantung pada jaringan 4G yang telah tersedia.
Perancangan berdasarkan coverage planning menghasilkan 11 site dengan SS-RSRP yang didapatkan sebesar -96,53 dBm rata-rata sinyal tersebut termasuk ke dalam klasifikasi normal, SS-SINR sebesar 25,27 dB klasifikasi sinyal tersebut termasuk ke dalam kategori sangat bagus menurut KPI, sedangkan capacity planning menghasilkan 27 site dengan SS-RSRP sebesar -83,17 dBm klasifikasi sinyal tersebut termasuk ke dalam kategori sangat bagus, SS-SINR sebesar 12,04 dB klasifikasi sinyal tersebut termasuk ke dalam kategori bagus menurut KPI.
Kata kunci: 5G, New Radio, Outdoor-to-Outdoor