Pandemi Covid-19 menyebabkan laju pertumbuhan PDB Indonesia
menurun. Akibatnya, sektor jasa keuangan dan asuransi juga mengalami penurunan
pertumbuhan sehingga kinerja perbankan terganggu karena bank dihadapi oleh
kredit macet yang meningkat dan penurunan kemampuan menghasilkan
pendapatan. Bank harus cepat bertidak untuk memulihkan kondisi tersebut.
Tindakan yang dilakukan oleh bank berupa adaptasi digitaliasai yang berkembang
pesat saat pandemi, salah satunya mobile banking untuk bertransaksi semakin
meningkat selama dan setelah pandemi. Bank juga memerlukan modal yang cukup
untuk kegiatan perbankan. Kecukupan modal dapat meminimalisir risiko yang
terjadi. Adapun peran direksi juga penting untuk mengelola seluruh kegiatan
perbankan. Hadirnya wanita dalam jajaran direksi menjadi wujud pelaksanaan
keragaman gender. Dewan direksi wanita yang cenderung berhati-hati sehingga
dapat berdampak pada kinerja bank.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh mobile banking, capital
buffer, dan dewan direksi wanita terhadap kinerja bank pada bank umum
konvensional yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2020 – 2022
baik secara simultan maupun parsial. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dan pengujian hipotesis dengan purposive sampling sehingga diperoleh sampel 10
bank umum konvensional atau 30 data observasi. Data penelitian merupakan data
sekunder yang didapat dari laporan tahunan perbankan periode 2020 – 2022. Teknik
analisis yang digunakan, yaitu analisis regresi data panel dengan software EViews
12.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mobile banking, capital buffer, dan
dewan direksi wanita berpengaruh secara simultan terhadap kinerja bank. Namun,
secara parsial hanya capital buffer yang mempengaruhi kinerja bank. Penelitian
dapat digunakan untuk menambah literasi mengenai kinerja perbankan di
Indonesia. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat menemukan faktor-faktor
lain yang dapat mempengaruhi kinerja bank pada bank umum konvensional yang
terdaftar di OJK.