Penelitian ini berfokus pada tantangan yang dihadapi wanita karir dalam menjalani peran ganda sebagai pekerja profesional dan ibu rumah tangga, dengan menyoroti Work-Family Conflict (WFC) dan dampaknya terhadap kinerja dan stres kerja. Di Indonesia, terutama di kota-kota besar, fenomena wanita karir yang menjalankan fungsi ganda ini semakin umum, memunculkan pertanyaan penting tentang bagaimana mereka mengelola tantangan ini dan dampaknya pada kinerja di tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh WFC terhadap kinerja wanita karir, dengan stres kerja sebagai variabel mediasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan survei. Sampel penelitian terdiri dari wanita karir berusia 25-40 tahun yang berdomisili di Jawa Barat. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang dirancang untuk mengukur variabel WFC, stres kerja, dan kinerja. Analisis data menggunakan Partial Least Squares (PLS) untuk menguji hipotesis dan mengidentifikasi hubungan antar variabel. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang bagaimana wanita karir mengatasi tantangan dalam peran ganda mereka dan implikasinya terhadap kinerja profesional. Temuan ini penting untuk perusahaan dan organisasi dalam merancang kebijakan yang mendukung keseimbangan kerja dan kehidupan bagi karyawan perempuan, serta memperkuat pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi kinerja wanita di tempat kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Work-Family Conflict memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja wanita karir, dengan stres kerja sebagai faktor mediasi yang penting. Temuan ini menegaskan bahwa konflik antara pekerjaan dan keluarga dapat menurunkan kinerja karyawan wanita melalui peningkatan stres kerja. Dengan nilai p sebesar 0,001 untuk Work-Family Conflict dan 0,000 untuk stres kerja sebagai variabel mediasi, penelitian ini menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja wanita karir. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa perusahaan harus mengimplementasikan kebijakan yang mendukung keseimbangan kerja-keluarga, seperti fleksibilitas waktu dan tempat kerja, serta menyediakan dukungan psikologis. Untuk karyawan, disarankan agar aktif mencari strategi manajemen stres dan teknik keseimbangan kerja-keluarga. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengeksplorasi lebih dalam aspek-aspek lain yang mempengaruhi WFC, stres kerja, dan kinerja wanita karir.
Kata Kunci: Work-Family Conflict, Stres Kerja, Kinerja.