Pendidikan nonformal melalui Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) telah menjadi salah satu alternatif strategis dalam upaya meningkatkan Indeks Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) di Indonesia. Dalam mendukung terwujudnya peningkatan tersebut, bangunan SKB harus terus beroperasi, guna memfasilitasi masyarakat yang tidak terlayani oleh sistem pendidikan formal. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain interior Sanggar Kegiatan Belajar yang optimal dengan mempertimbangkan aspek fungsionalitas, estetika, dan kenyamanan bagi para penggunanya. Metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data primer adalah dengan wawancara, observasi, dan studi lapangan. Sementara data sekunder dilakukan dengan studi literatur. Mengingat dengan banyaknya program yang diselenggarakan oleh SKB, sehingga tercipta tingkat aktivitas yang tinggi. Maka tema yang diaplikasikan adalah “Collaboratif Learning Space” dengan konsep yang digunakan yakni “Integrated School”, konsep ini mengusung ide menyediakan ruang yang seimbang dan terintegrasi antara kegiatan akademis dan keterampilan, dengan elemen desain yang mendukung keduanya. Sehingga dengan adanya perancangan ulang ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih dinamis, interaktif, dan relevan bagi peserta didik, serta menghasilkan dampak positif dalam pengembangan pendidikan nonformal di masyarakat.