Surabaya menghadapi tantangan dalam menyediakan layanan kesehatan untuk anak-anak dengan autisme, terutama karena keterbatasan fasilitas terapi dan pemantauan perkembangan. Hal ini menyulitkan akses bagi keluarga yang membutuhkan. Perancangan Klinik Tumbuh Kembang Anak di Surabaya bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan dan terapi, serta memantau dan mengevaluasi tumbuh kembang anak autis berusia 0-12 tahun. Klinik ini juga dirancang sebagai sarana konsultasi dan edukasi bagi orang tua, komunitas, dan masyarakat tentang autisme. Metode yang digunakan meliputi pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara, dan dokumentasi, serta data sekunder dari studi literatur. Hasil dari perancangan ini adalah penerapan pendekatan multi-sensori, yang disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak autis yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap elemen lingkungan. Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan terapi yang mendukung perkembangan optimal anak-anak dengan autisme.
Kata kunci: Anak, Autisme, Klinik Tumbuh Kembang, Multy-sensory