Perceraian dalam keluarga di Indonesia menjadi fenomena kompleks yang tidak hanya memengaruhi hubungan suami-istri, tetapi juga menciptakan dampak yang mendalam pada anak-anak khususnya remaja usia 18-21 tahun. Tingginya tingkat perkawinan usia muda di Indonesia khususnya daerah metropolitan seperti Kota Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi dan Bandung yang disebabkan oleh faktor sosial,ekonomi dan budaya menjadi salah satu pemicu perceraian di kalangan pasangan muda. Konflik pertengkaran dan masalah ekonomi memiliki pengaruh penting sebagai penyebab utama perceraian. Yang tercermin dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tingginya jumlah perceraian di DKI Jakarta 2021.
Metode yang diterapkan dalam perancangan ini adalah metode kualitatif dengan mengumpulkan informasi mencakup observasi dan pencatatan, wawancara, penggunaan kuesioner, serta studi pustaka. Observasi dan pencatatan memberikan data-data real-time melalui pengamatan secara langsung, sementara wawancara memfasilitasi pertukaran informasi mendalam dengan narasumber. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data dari beberapa responden. Dan studi pustaka membantu untuk memahami konteks penelitian. Selanjutnya data tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan STP (Segmenting, Targeting dan positioning) dan matriks perbandingan untuk mengidentifikasi segmen pasar,menentukan target audiensi dan mengembangkan posisi optimal. Matriks perbandingan digunakan untuk membandingkan variable dan memfasilitasi pengambilan keputusan yang terinformasi, sehingga menghasilkan peahaman mendalam.
Perancangan ini bertujuan untuk mendalami pemahaman tentang dampak perceraian orang tua muda terhadap kesehatan mental remaja dan memberikan edukasi sebagai acuan dalam visualisasi media-media yang meliputi ilustrasi buku, buku panduan, stationery, poster, flyer, banner dan media pendukung lainnya. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan strategi dan intervensi yang lebih efektid dalam mengatasai dampak negatif perceraian,terutama pada remaja. Selain itu , penelitian ini dapat memberikan wawasan lebih mendalam tentang dinamika perceraian diIndonesia, khususnya di daerah metropolitan, untuk membantu perumusan kebijakan yang lebih tepat sasaran.
Kata Kunci – Perceraian Orang Tua Muda, Metode Kualitatif , Dampak Psikologis Remaja