Perpustakaan memainkan peran penting kepada masyarakat, Perpustakaan dapat menjadi pusat sumber informasi dan pengetahuan bagi individu dan organisasi. Dengan menghadirkan teknologi informasi di perpustakaan, pengguna dapat mengakses berbagai informasi dan sumber daya secara mudah dan cepat. Penerapan teknologi informasi dalam perpustakaan bertujuan untuk melakukan pengelolaan, penyimpanan, dan penyebarluasan informasi secara efisien. Salah satu perpustakaan yang bergerak dalam menerapkan teknologi informasi pada proses bisnisnya adalah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat (DISPUSIPDA). Di dalam perusahaan ini, terdapat Divisi Pelayanan Perpustakaan dan Kearsipan yang membantu setiap proses kegiatan operasional. Keselarasan antara teknologi informasi dengan proses bisnis sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Namun, penggunaan aplikasi untuk mendukung setiap layanan belum maksimal, Sebagian proses sudah didukung oleh aplikasi, sementara sebagian lagi masih dilakukan secara manual. Selain itu, belum ada aplikasi yang terintegrasi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan perancangan enterprise architecture pada Divisi Pelayanan Perpustakaan dan Kearsipan. Perancangan Enterprise Architecture digunakan untuk memetakan dan mengidentifikasi bisnis, aplikasi, data, serta teknologi yang diterapkan pada kondisi saat ini dan di masa yang akan datang. Proses perancangan EA pada Divisi Pelayanan Perpustakaan dan Kearsipan, dilakukan menggunakan framework TOGAF ADM (The Open Group Arcihtecture Framework) yang dimulai dari fase Preliminary, Architecture Vision, Business Architecture, Information System Architecture, Technology Architecture, Opportunities and Solution, Migration Planning.
Kata kunci— arsitektur enterprise, desain, DISPUSIPDA, TOGAF