Penelitian ini menganalisis penerimaan aplikasi child-monitoring health menggunakan model Theory of Planned Behavior (TPB). Mengingat pentingnya fase pertumbuhan anak balita dan tantangan gizi di Indonesia, seperti stunting, wasting, overweight, dan underweight, pemerintah telah mengembangkan aplikasi untuk membantu tenaga kesehatan dan ibu-ibu PKK memantau dan mengelola gizi anak. Namun, penerimaan aplikasi ini masih rendah karena berbagai hambatan seperti keterbatasan akses internet, pengetahuan digital yang rendah, dan aplikasi yang belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana aplikasi child-monitoring health diterima menggunakan TPB, dengan fokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi aplikasi. Data dikumpulkan melalui kuesioner dari tenaga kesehatan dan ibu-ibu PKK di Posyandu dan dianalisis menggunakan paket SeminR dalam R-Studio. Hasil analisis model pengukuran menunjukkan bahwa indikator valid dan reliabel, dengan nilai indikator antara 0,70 hingga 0,90 untuk validitas konvergen dan reliabilitas konsistensi internal yang baik. Analisis model struktural mengungkapkan bahwa sikap terhadap perilaku (ATT) berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku (BI) dengan path coefficient sebesar 0,344 dan T-statistic sebesar 4,091. Norma subjektif (SN) berpengaruh signifikan terhadap BI dengan path coefficient 0,151 dan T-statistic 2,110, sedangkan persepsi kontrol perilaku (PBC) terhadap BI memiliki path coefficient 0,426 dan T-statistic 4,806. Pengaruh BI terhadap perilaku aktual (B) memiliki path coefficient 0,386 dan T-statistic 4,608, sementara PBC terhadap B menunjukkan path coefficient 0,489 dan T-statistic 5,966. Untuk meningkatkan penerimaan aplikasi ini, solusi yang diusulkan meliputi peningkatan akses internet di daerah terpencil, pelatihan literasi digital bagi pengguna, serta pengembangan aplikasi yang lebih sesuai dengan kebutuhan tenaga kesehatan dan ibu-ibu PKK.
Kata Kunci: Penerimaan aplikasi, Theory of Planned Behavior, Child-monitoring health, Gizi anak, Literasi digital, Solusi teknologi.