Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat menawarkan kemudahan dari sisi kemudahan, kecepatan serta transparansi yang penting untuk mencapai pemerintahan yang efisien dan efektif. E-goverment dianggap sebagai strategi utama dalam peningkatan layanan transparansi, efisiensi serta akuntabilitas layanan publik. Fokus pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pengumpulan data melalui survei kuesioner yang diberikan kepada pegawai SKPD di Kabupaten Indramayu sejumlah 200 responden. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan Framework TOPP (Technology, Organization, Process, People). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan readiness SKPD Kabupaten Indramayu bervariasi di setiap dimensi. Terdapat 4 hipotesis yang dikembangkan, 2 hipotesis diterima karena memiliki pengaruh positif dan signifikan dari hasil nilai bootstrapping dan 2 hipotesis ditolak karena tidak memenuhi syarat. Pada variable technology, ada kebutuhan untuk peningkatan infrastruktur dan perangkat keras. Variable organization memerlukan dukungan dalam hal struktur dan budaya kerja yang adaptif terhadap perubahan teknologi. Pada variable process, optimalisasi proses bisnis diperlukan untuk mendukung efisiensi implementasi e-government. Sedangkan pada variable people, pelatihan dan keterlibatan sumber daya manusia sangat penting agar adopsi teknologi baru dapat berjalan dengan baik. Hasil dari penelitian ini adalah meskipun ada tantangan dan hambatan, SKPD Kabupaten Indramayu memiliki potensi besar untuk berhasil mengimplementasikan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) dan mendukung e-government jika dilakukan perbaikan menyeluruh berdasarkan model framework TOPP (Technology, Organization, Process, People). Rekomendasi yang diberikan meliputi peningkatan infrastruktur teknologi, penguatan struktur organisasi, pelatihan sumber daya manusia, dan adanya SOP yang jelas.
Kata Kunci— e-government, Enterprise Resource Planning, Readiness Assessment, Framework TOPP, Indramayu SKPD.