Hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas menjadi isu penting di Indonesia, termasuk pada ranah pendidikan tinggi. Pada kenyataanya kesetaraan pendidikan tinggi bagi para siswa penyandang disabilitas khususnya tunarungu di Indonesia, masih belum merata. Di mana hanya terdapat 5 diantara 4500 perguruan tinggi di Indonesia yang telah menyediakan pendidikan tinggi yang ramah bagi para siswa penyandang disabilitas. Universitas Telkom menjadi salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang mendukung pendidikan tinggi dengan program inklusi, namun minimnya mahasiswa penyandang disabilitas yang berkuliah di Universitas Telkom menimbulkan pertanyaan apakah penyediaan informasi mengenai pendidikan tinggi pada website Universitas Telkom sudah berkualitas. Untuk itu, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dan teori Elaboration Likelihood Model (ELM) guna mengetahui bagaimana informasi pada Website Universitas Telkom diproses dan diterima oleh pengguna, dan apakah penyediaan informasi pada website sudah dapat memenuhi kebutuhan dari 2 jalur penerimaan sesuai dari teori tersebut, khususnya oleh siswa tunarungu di SLBN Cicendo. Hasilnya, penyediaan pesan sudah cukup berkualitas berdasarkan hasil wawancara dan FGD dimana website sudah menyediakan informasi yang cukup jelas untuk kedua jalur penerimaan, tetapi masih perlu ada perbaikan di beberapa area. Kedepannya, wali siswa selaku pihak yang menjembatani informasi berharap agar informasi mengenai pendidikan tinggi pada website Universitas Telkom dapat dikemas dengan tampilan yang lebih interaktif agar lebih mudah dipahami oleh para siswa tunarungu.
Kata Kunci: Aksesibilitas, Siswa Tunarungu, penyediaan Informasi, Website, SDGs