Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui negosiasi identitas yang dilakukan oleh anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Upigolf dalam menghadapi stigma bahwa olahraga golf merupakan olahraga yang hanya diperuntukkan bagi kalangan elite. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih kuatnya persepsi masyarakat bahwa golf adalah olahraga yang mahal dan eksklusif, sehingga kurang diminati oleh kalangan mahasiswa dan masyarakat umum. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan anggota UKM Upigolf serta observasi terhadap kegiatan UKM tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggota UKM Upigolf mengalami tekanan sosial dari lingkungan luar yang menganggap mereka sebagai bagian dari kelompok elite karena terlibat dalam olahraga golf. Hasilnya, terdapat dua strategi adaptasi yang digunakan anggota UKM Upigolf untuk menghadapi stigma yaitu, mindfulness dan mindless. Mindfulness dapat melakukan interaksi personal mengenai identitas mereka ditengah stigma yang ada. Sedangkan mindless lebih tertutup mengenai identitas untuk beradaptasi dengan stigma yang ada. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang bagaimana negosiasi identitas dapat digunakan untuk menghadapi dan merubah stigma sosial dalam hal ini pada olahraga golf.
Kata Kunci: Negosiasi Identitas, Stigma, Olahraga Golf, Anggota UKM Upigolf