Indonesia, sebagai negara agraris, menghadapi tantangan dalam sektor pertanian, terutama terkait kegagalan panen akibat kondisi tanah yang buruk dan kurangnya pengetahuan teknologi di kalangan petani. Banyak petani tidak memiliki akses informasi yang memadai mengenal kondisi lahan mereka, seperti suhu dan kelembaban, yang mempengaruhi keputusan pengelolaan lahan. Untuk mengatasi masalah ini, PT Rastek Inovasi Digital dan Universitas Telkom bekerja sama dalam pembuatan aplikasi pemantauan lahan di BPP Selaawi, Garut. Aplikasi ini dirancang berdasarkan kebutuhan masyarakat dari BPP Selaawi dan fokus pada penyediaan data suhu dengan sensor DHT11 dan kelembaban tanah dengan sensor soil moisture capacitive v1.2 yang relevan secara harian, mingguan, dan bulanan. Alat tersebut akan dihubungkan dengan backend sehingga data yang dihasilkan akan ditampilkan secara realtime dengan metode Human-Centered Design. Dari hasil pengujian yang sudah dilakukan, alat dan aplikasi yang telah dibuat memberikan data keberhasilan informasi akurat dan bermanfaat yang dapat dilihat dari indikator LED dan LCD dimana jika tanah kering dibawah 50% dan suhu diatas 30°C maka LED akan menyala dan nilai akan ditampilkan pada LCD. Kemudian akan diolah dalam backend untuk mengirimkan data kedalam aplikasi mobile. Pengembangan sistem backend ini akan menjadi langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan dalam menghadapi tantangan global.
Kata Kunci : MQTT, Backend, Sensor Suhu DHT11, Soil Moisture Sensor Capacitive v1.2