Dalam era informasi saat ini, pasar modal menjadi semakin kompleks dengan keterkaitan antar-pasar saham global yang memengaruhi pengambilan keputusan investasi. Perubahan di satu pasar dapat cepat memengaruhi pasar lain, menciptakan ekosistem dengan arus informasi cepat yang berdampak signifikan. Fenomena comovement menambah tantangan dan peluang bagi investor, yang memerlukan pemahaman lebih dalam tentang hubungan pasar saham dalam dinamika informasi yang cepat berubah. Terjadi volatility spillover antar-pasar saham yang menyebabkan fluktuasi harga di satu pasar memicu volatilitas di pasar lain, menambah tantangan dalam mengelola risiko dan mencari peluang investasi optimal.
Penelitian ini mengkaji pengaruh indeks saham Jepang yaitu Nikkei 225 (N225), indeks saham Singapura yaitu Straits Times Index (STI), dan indeks saham China yaitu Shanghai Composite Index (SCI) terhadap indeks saham Indonesia yaitu Jakarta Composite Index (JCI) selama tiga fase waktu: pra-pandemi, pandemi, dan pasca-pandemi COVID-19 dikarenakan COVID-19 merupakan peristiwa besar yang memengaruhi pasar saham secara signifikan. Penelitian ini menggunakan Hidden Markov Model (HMM) dengan menggunakan regresi Regime Switching Regression. Jenis penelian ini adalah penelitian empiris dengan pendekatan kuantitatif. Jenis sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling yaitu teknik sampling purposive. Adapun sample yang digunakan adalah indeks harga penutupan saham JCI, N225, STI, dan SCI pada periode sebelum pandemi COVID-19 yaitu pada 1 Januari 2014 – 2 Maret 2020, saat pandemi COVID-19 yaitu pada 3 Maret 2020 – 31 April 2023, dan sesudah pandemi COVID-19 yaitu pada 1 Mei 2023 – 31 Desember 2023.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pandemi COVID-19, JCI sangat dipengaruhi oleh pergerakan indeks saham regional terutama N225 dan STI. Selama pandemi, volatilitas dan ketidakpastian menyebabkan desynchronization di pasar saham dengan masing-masing pasar merespons krisis dengan cara yang berbeda. Setelah pandemi COVID-19 pola synchronization kembali menguat. JCI kembali lebih sering dipengaruhi oleh pergerakan N225 dan STI hingga Desember 2023, sementara SCI tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan dalam kedua periode
Kata kunci: pasar modal, comovement, volatility spillover, Regime Switching Regression, Hidden Markov Model