Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis dan memahami konsep diri yang dimiliki oleh perempuan yang menikah di usia dini, serta untuk mengidentifikasi perkembangan atau perubahan konsep diri mereka setelah terjadinya pernikahan. Penelitian ini dilakukan di Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Pernikahan dini masih umum terjadi di Indonesia dan memiliki dampak signifikan pada perkembangan psikologis dan fisik perempuan. Faktor-faktor seperti kurangnya akses pendidikan, kondisi ekonomi yang buruk, dan stereotip gender berkontribusi pada tingginya angka pernikahan dini. Metode penelitian menggunakan pendekatan fenomenologi dengan wawancara mendalam terhadap sejumlah informan yang menikah di bawah umur. Penelitian ini menemukan bahwa perempuan yang menikah di usia dini memiliki konsep diri negatif dan positif, namun cenderung bersifat negatif. Informan sering merasa kurang percaya diri, merasa tidak layak, dan memiliki rasa rendah diri yang mendalam. Ditemukan juga bahwa pernikahan dini memberikan dampak yang signifikan pada kondisi fisik dan juga psikis informan. Beberapa informan menyampaikan adanya penurunan tingkat kesehatan badan dan meningkatnya stres yang dirasakan. Beban tanggung jawab yang besar dan keterbatasan dalam mengembangkan diri mengakibatkan stres yang berkepanjangan, menyebabkan penurunan kesejahteraan mental dan fisik. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa konsep diri perempuan pada sifat yang cenderung lebih negatif karena adanya perubahan pola interaksi sosialnya.