Turnover intention, atau biasa dikenal juga dengan keinginan untuk
meninggalkan perusahaan, merupakan salah satu permasalahan penting yang kerap
dihadapi oleh suatu organisasi, dalam hal ini termasuk juga yang dialami oleh PT.
SOG Indonesia. Tingkat turnover yang tinggi dapat mengganggu stabilitas tenaga
kerja dan mengakibatkan adanya tambahan biaya yang signifikan bagi perusahaan,
baik secara finansial maupun operasional. Dua macam faktor yang sering dikaitkan
dengan turnover intention yaitu beban kerja dan lingkungan kerja. Beban kerja yang
berlebihan dapat menimbulkan tekanan dan kelelahan pada pekerja, sedangkan
lingkungan kerja yang kurang mendukung juga dapat menurunkan kepuasan dan
komitmen karyawan terhadap organisasi atau perusahaan.
Permasalahan penelitian ini mencakup bagaimana turnover intention, beban
kerja dan lingkungan kerja di PT. SOG Indonesia serta bagaimana pengaruh beban
kerja dan lingkungan kerja terhadap turnover intention karyawan PT. SOG
Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang turnover intention
karyawan, beban kerja dan lingkungan kerja di Perusahaan tersebut serta untuk
menginvestigasi pengaruh beban kerja dan lingkungan kerja terhadap turnover
intention karyawan di PT. SOG Indonesia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan
kuesioner sebagai instrument penelitian kepada karyawan PT. SOG Indonesia.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampel jenuh, mencakup seluruh
populasi yang berjumlah 107 orang. Dalam kontek keterlibatan peneliti, tidak ada
intervensi data yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti metode
cross-section jika dilihat dari segi waktu pelaksanaan. Bentuk analisis data
dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif dan verifikatif
menggunakan SEM-PLS (Structural Equation Models – Partial Least Square)
dengan bantuan perangkat lunak Smart-PLS.
Analisis deskriptif menunjukkan bahwa secara umum beban kerja PT. SOG
Indonesia berada pada kategori tinggi, lingkungan kerja berada pada kategori
kurang baik dan turnover intention berada pada kategori sedang. Bedasarkan
analisis data kuantitatif dengan SEM-PLS menunjukkan bahwa beban kerja tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap turnover intention, tetapi variabel
lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap turnover intention karyawan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan evaluasi bagi pihak
manajemen perusahaan untuk lebih memperhatikan proporsi beban kerja yang lebih
seimbang dengan cara melihat distribusi kerja setiap karyawan dan kondisi
lingkungan kerja yang lebih baik dengan cara meningkatkan kenyamanan dan
keamanan pekerja salama bekerja di tempat kerja.