Stunting merupakan masalah yang serius bagi anak-anak di Indonesia saat ini. Stunting disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama dan infeksi berulang, menyebabkan tinggi badan di bawah rata-rata. Kota Bandung, dengan mayoritas penduduk suku Sunda, menjadi salah satu titik fokus utama dalam upaya mengatasi stunting di Indonesia. Namun, pandangan remaja yang menganggap stunting sebagai kondisi normal dan faktor keturunan menghambat efektivitas program pencegahan. Oleh karena itu, diperlukan media informasi yang efektif, seperti animasi 2D, untuk mengenalkan masalah stunting kepada remaja. Animasi 2D dipilih karena dapat berfungsi sebagai sarana hiburan dan informasi, serta mampu mengubah cara berpikir remaja tentang pentingnya pencegahan stunting. Proses desain karakter animasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data karakteristik wajah orang Sunda melalui observasi, tinjauan pustaka, dan wawancara dengan ahli gizi, sehingga menghasilkan karakter yang representatif dan relevan dengan audiens target.