Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menjadi permasalahan utama kesehatan di Indonesia membutuhkan pemantauan kesehatan terhadap penyandangnya. Namun dengan mahalnya alat pemantau kesehatan menjadi kendala yang di hadapi. Diperlukan teknologi wearable device yang terjangkau, fleksibel, dan dapat bekerja dimana saja dengan baik untuk membantu pemantauan kesehatan ini. Salah satu komponen utama dari alat pemantau kesehatan adalah antena. Antena pada penelitian ini dirancang memiliki kemampuan reconfigurable dengan menggunakan switch elektrik dioda PIN untuk berpindah frekuensi agar mampu bekerja pada frekuensi 4G dan 5G. Substrat yang terbuat dari bahan tekstil agar bisa dikenakan pada tubuh manusia dengan fleksibel dan nyaman dan mendukung sifat wearable dari alat pemantau kesehatan. Diharapkan dengan kehadirannya antena ini mampu mengurangi biaya produksi alat pemantau kesehatan agar lebih terjangkau oleh seluruh kalangan Antena direalisasikan dengan dua bahan substrat yaitu perban dan katun, yang dirancang dapat bekerja pada frekuensi 1.8GHz untuk 4G dan 3.5GHz untuk 5G dengan dioda PIN sebagai switch. Pada substrat perban dalam kondisi off yaitu frekuensi 3.5GHz didapatkan nilai S11 sebesar -14,389dB, VSWR sebesar 1.136, bandwidth sebesar 942MHz,dan gain sebesar 7,18dBi. Untuk kondisi on yaitu frekuensi 1.8GHz didapatkan pergeseran ke frekuensi 2.0GHz dengan nilai S11 sebesar -33,66dB, VSWR sebesar 1.2116, bandwidth sebesar 169MHz, dan gain sebesar 3,82dBi. Sedangkan substrat katun masih didapatkan banyak nilai yang belum memenuhi spesifikasi yang diinginkan dikarenakan banyak faktor yang terjadi saat fabrikasi.
Kata kunci : Antena Reconfigurable, Wearable, Switch Elektrik, 4G, 5G