Perpustakaan perguruan tinggi memiliki peran krusial dalam mendukung proses pembelajaran dan penelitian di lingkungan akademik. Dalam konteks ini, perpustakaan tidak hanya berfungsi sebagai tempat peminjaman buku, tetapi juga sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang berbasis teknologi. Studi ini menyoroti pengembangan Open Library di Telkom University, yang dilengkapi dengan layanan teknologi bantu untuk pengguna dengan kebutuhan khusus. Namun temuan lapangan menunjukkan adanya kelemahan terkait organisasi ruang dan perilaku pengguna. Area baca individu yang membutuhkan suasana tenang sering kali terganggu oleh gangguan dari area baca bersama yang berada dalam zona kerja kolaborasi. Selain itu, desain furnitur dan penempatan Refreshment Corner di dalam perpustakaan menimbulkan perilaku yang tidak sesuai dengan fungsi ruang, seperti membawa makanan dan minuman ke area baca. Perancangan ini bertujuan untuk mengusulkan solusi desain yang lebih baik guna meningkatkan kenyamanan dan efektivitas penggunaan ruang perpustakaan. Dengan menerapkan pendekatan perilaku dalam desain, perpustakaan diharapkan dapat lebih responsif terhadap kebutuhan dan preferensi pengguna yang beragam, serta memaksimalkan potensi teknologi dan desain ruang untuk mendukung aktivitas akademik.