Environmental, social, and governance (ESG) bertujuan meningkatkan transparansi bagi pemangku kepentingan seperti investor, konsumen, dan masyarakat umum, membantu mereka membuat keputusan yang lebih berinformasi dan bertanggung jawab. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan dan sosial, ESG menjadi komponen krusial dalam evaluasi investasi dan pengambilan keputusan bisnis. ESG memungkinkan evaluasi kinerja jangka panjang perusahaan, mendorong praktik bisnis yang berkelanjutan, dan meningkatkan tanggung jawab sosial serta lingkungan dalam konteks bisnis.
Sektor perbankan di Indonesia belum banyak diteliti secara mendalam mengenai hubungan antara ukuran dewan, women on the board, komisaris independen, komite audit dan Environmental, Social, and Governance (ESG). Kebanyakan penelitian sebelumnya cenderung berfokus pada sektor industri, sehingga penelitian ini menawarkan perspektif baru yang relevan dengan konteks Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, diperoleh 5 perusahaan sektor perbankan periode 2010-2022, sehingga jumlah data observasi pada penelitian ini sebanyak 65 data. Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder dengan teknik analisis data yaitu analisis regresi data panel menggunakan Eviews 12.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran dewan, women on the board, komisaris independen, komite audit berpengaruh secara simultan terhadap Environmental, Social, and Governance (ESG). Ukuran dewan dan women on the board berpengaruh positif terhadap Environmental, Social, and Governance (ESG). Hasil lainnya menunjukkan komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap Environmental, social, and governance (ESG) dan komite audit berpengaruh negatif terhadap Environmental, Social, and Governance (ESG).
Kata Kunci: Environmental, Social, and Governance, Komisaris Independen, Komite Audit, Ukuran Dewan, Women on the board