Keluarga militer menghadapi kesulitan-kesulitan yang tidak dialami oleh keluarga sipil. Kebutuhan untuk memahami bagaimana orang tua militer berinteraksi dengan anak-anak mereka menjadi kekuatan pendorong penelitian ini. Penelitian ini akan membahas bagaimana orang tua militer yang sering meninggalkan keluarganya untuk bertugas mengembangkan pola komunikasi. Bagaimana komunikasi disampaikan kepada anaknya dengan keterbatasan waktu yang ia miliki karena ketidakhadirannya dalam keseharian anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, memahami, dan mendeskripsikan bagaimana pola komunikasi yang dilakukan keluarga militer di Komplek Batalyon Armed 9/Pasopati Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif dengan analisis interaktif serta menggunakan pendekatan fenomenologi. Proses pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam dengan beberapa informan yang memiliki pengalaman langsung dalam keluarga militer dan didukung dengan pernyataan psikolog perkembangan anak remaja yang membantu memberikan jawaban terkait komunikasi orang tua dengan anak dalam keluarga militer, serta observasi dan dokumentasi. Ditemukan hasil bahwa pola komunikasi dalam keluarga militer dapat bervariasi tergantung pada pendekatan yang diambil oleh orang tua. Pola komunikasi demokratis cenderung menciptakan lingkungan yang dapat memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan diri mereka, sedangkan pola komunikasi otoriter yang mencerminkan kontrol yang kuat adalah hasil dari budaya disiplin yang ketat. Sementara itu, pola komunikasi permisif memberikan kebebasan yang besar kepada anak, namun perlu diimbangi dengan nasihat yang cukup dari orang tua.
Kata Kunci: Pola komunikasi, komunikasi keluarga, orang tua, anak, keluarga militer