Kinerja keuangan yang baik oleh pemerintah daerah merupakan kunci utama keberhasilan otonomi daerah. Hal ini dibuktikan dengan penilaian terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola keuangannya dapat diukur melalui analisis kinerja keuangan daerah, seperti rasio kemandirian keuangan daerah, rasio derajat desentralisasi, rasio ketergantungan keuangan daerah, rasio efektivitas dan efisiensi pendapatan asli daerah, dan rasio aktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah seluruh Kabupaten/Kota pada Provinsi Jawa Tengah baik secara simultan maupun parsial. Penelitian ini menggunakan data Laporan Realisasi APBD dan TKDD seluruh Kabupaten/Kota pada Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2017 sampai 2023 yang bersumber dari resmi DJPK Kementrian Keuangan Republik Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 35 Kabupaten/Kota pada Provinsi Jawa Tengah. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi dan studi keperpustakaan. Metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel dengan menggunakan software Eviews 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan kemandirian. Sedangkan hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa Pendapatan asli daerah berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan kemandirian dan Dana Alokasi Umum tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai faktor - faktor yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah.
Kata Kunci : Dana Alokasi Umum, Kinerja Keuangan, Pandapatan Asli Daerah