UMKM Anisa Farm yang berada di Desa Tenjonagara, Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu UMKM yang memiliki UTP khususnya di pertanian salah satunya budidaya jagung. Pada proses penanaman benih jagung, petani jagung UMKM Anisa Farm masih menggunakan metode konvensional yang membutuhkan banyak tenaga sehingga untuk menyelesaikan penanaman, jarak tanam yang kurang tepat, dan postur kerja yang kurang nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi keluhan nyeri fisik serta memperbaiki postur tubuh pengguna dalam hal ini petani dalam melakukan aktivitas menanam benih jagung serta mengurangi risiko penyakit Musculoskeletal Disorder (MSDS). Proses pengolahan data diawali dengan melakukan penilaian postur kerja dengan metode Nordic Body Map (NBD) sebagai penilaian subyektif lalu penilaian Rapid Entire Body Assessment (REBA) terhadap postur petani saat menanam dan hasil penilaian dilanjutkan dengan mengumpulkan kebutuhan petani (need statement) akan alat bantu usulan untuk menanam jagung. Hasil kebutuhan petani kemudian diterjemahkan dan diolah menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) serta Pendekatan Antropometri. Dan hasilnya dalam penggunaan alat eksisting, mulanya nilai REBA untuk postur tubuh petani jagung adalah 8, yang menunjukkan adanya potensi risiko terhadap MSDS. Namun, setelah menggunakan alat bantu usulan, nilai REBA menjadi 3, menunjukkan risiko yang lebih rendah terhadap MSDS. Selain itu, penggunaan nilai NBM saat penggunaan alat eksisting dengan total skor dari 5 individu petani jagung yaitu berada pada rentang nilai 71-90 (resiko tinggi), tetapi setelah penggunaan alat bantu usulan nilai NBM dengan total skor 5 individu menurun berada pada rentang 28-49 (resiko rendah), ini membuktikan adanya pengurangan rasa sakit cukup signifikan yang sebelumnya dikeluhkan petani jagung terhadap bagian tubuh yang nyeri saat beraktivitas. Dengan demikian, postur tubuh petani jagung menjadi lebih ergonomis dan mengurangi nyeri serta mengurangi risiko penyakit Musculoskeletal Disorder (MSDS).