Perusahaan yang memiliki masalah pada keuangan yang terjadi secara terus-menerus akan mengalami kebangkrutan jika tidak mampu bersaing dengan perusahaan pesaing. Financial Distress merupakan kondisi yang termasuk dalam penyebab kebangkrutan, dimana jika kondisi keuangan perusahaan dalam keadaan tidak sehat, atau krisis maka itu tanda sebelum terjadinya kebangkrutan. Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan kondisi gagal bayar atau financial distress terjadi. Pada penelitian ini menggunakan leverage, likuiditas, ukuran perusahaan, sales growth, kepemilikan institusional dan komisaris independen sebagai faktor untuk memprediksi finansial distress menggunakan data time series. Model regresi yang digunakan adalah cox propotional hazard. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling hingga 45 perusahaan digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan leverage dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap financial distress. Likuiditas dan sales growth memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap financial distress, sedangkan kepemilikan institusional dan komisaris independen tidak memiliki pengaruh terhadap financial distress.
Kata Kunci: Financial Distress; Leverage; Likuiditas; Ukuran Perusahaan; Sales Growth; Kepemilikan Institusional; Komisaris Independen.