Dalam penelitian ini, kami menggunakan sampel sebanyak 451 perusahaan publik perbankan Asia yang sudah terdaftar di masing-masing bursa efek tiap negara sebanyak 23 negara dengan periode 2017 sampai 2022. Kemudian, dalam penelitian ini kami menggunakan panel data dan data yang digunakan adalah data spesifik bank dan data makroekonomi, data mikro khusus bank diperoleh dari database Thomson Reuters, sedangkan tingkat korupsi diperoleh dari data Corruption Perception Index (CPI) yang di per oleh dari transparency international. Kami menemukan bukti bahwa ESG berpengaruh positif signifikan terhadap Potential Risk, dapat disimpulkan bahwa ESG dapat meningkatkan terjadinya suatu risiko perbankan. Lebih lanjut, kami menemukan bahwa tingkat korupsi berpengaruh positif signifikan terhadap Potential Risk, dapat diartikan bahwa tingkat korupsi yang tinggi akan meningkatkan terjadinya risiko perbankan.