PERUMDA Kabupaten Lombok Utara merupakan sebuah perusahaan yang memberikan pelayanan umum/jasa di bidang perair-minuman, menyelenggarakan kemanfaatan umum bagi masyarakat, dan memupuk Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pada divisi sambungan rumah dan meter segel sering terjadi kecelakaan kerja seperti terjepit material kerja, tangan pekerja tergores material kerja, memar akibat alat bantu kerja, pekerja mengalami luka sobek, dan tangan terkelupas terkena lem pipa. Dalam operasionalnya PERUMDA KLU telah menyediakan APD namun masih banyak pekerja dengan awareness rendah pada K3 sehingga lalai dan tidak menggunakan APD saat bekerja, Hal ini menjadi penyebab kecelakaan kerja sering terjadi. Penelitian Tugas akhir ini memiliki tujuan untuk merancang sebuah sistem reward dan punishment dengan tujuan untuk meningkatkan awareness pekerja terhadap K3.
Proses merancang sistem reward dan punishment akan menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP) dan dalam menentukan faktor motivasi pekerja digunakan teori dua faktor herberg sebagai acuan. Tools AHP digunakan untuk mempermudah pengolahan hasil kuesioner faktor motivasi pekerja. Dari hasil pengolahan kuesioner, ditemukan tiga faktor yang dapat memotivasi para pekerja, yaitu gaji, peluang promosi, dan kebijakan perusahaan. Untuk merancang sistem reward dan punishment, diperlukan suatu requirement berupa instrumen penilaian evaluasi awareness K3. Dengan adanya sistem reward dan punishment, pemberian reward dan punishment dapat dilakukan dengan lebih adil berdasarkan nilai yang diperoleh masing-masing pekerja. Diharapkan bahwa usulan perancangan sistem reward dan punishment dapat meningkatkan awareness para pekerja terhadap K3 di tempat kerja mereka.