CV XYZ menghadapi permasalahan penurunan kinerja produksi akibat risiko operasional, terutama yang disebabkan oleh kerusakan peralatan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, manajemen risiko operasional penting dilakukan untuk menjaga stabilitas proses produksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan house of risk (HOR) untuk mengembangkan langkah-langkah preventif yang bertujuan meminimalkan dampak risiko-risiko tersebut. HOR Fase 1 mengidentifikasi dan memetakan faktor risiko berdasarkan potensi risiko agregat (ARP), memungkinkan Anda mengidentifikasi dan memprioritaskan risiko kritis dengan potensi kinerja buruk yang tinggi.
Pada HOR Fase 2, penelitian ini menghasilkan tindakan preventif yang difokuskan pada penerapan sistem pemantauan kinerja produksi secara real-time. Sistem ini bertujuan untuk mengurangi frekuensi dan dampak gangguan bisnis serta meningkatkan efisiensi proses produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan melakukan tindakan pencegahan yang tepat, risiko operasional yang ada dapat diminimalkan dan kinerja produksi CV XYZ dapat ditingkatkan secara signifikan.
Kata Kunci – Penurunan Kinerja, Preventive Action, House of Risk, Risiko Operasional, Monitoring Kinerja