Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perspektif followers Generasi Z terhadap komunikasi politik Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di platform media sosial TikTok dalam konteks Pemilu 2024, menggunakan pendekatan interaksi simbolik. Generasi Z, sebagai kelompok pemilih muda yang sangat akrab dengan teknologi digital, memberikan tantangan sekaligus peluang bagi partai politik untuk berinteraksi dan mempengaruhi melalui media sosial. Dengan teori interaksi simbolik, penelitian ini mengkaji bagaimana simbol-simbol dan pesan politik yang disampaikan oleh PSI di TikTok dipahami dan diinterpretasikan oleh followers Generasi Z. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk mengeksplorasi pengalaman subjektif Generasi Z dalam berinteraksi dengan konten politik di TikTok secara mendalam. Studi ini berkontribusi pada pemahaman tentang bagaimana perspektif Generasi Z pada konten Tiktok PSI di media sosial Tiktok. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Generasi Z menggunakan TikTok untuk memperoleh pemahaman isu-isu politik mereka (mind). Identitas politik mereka terbentuk melalui interaksi di TikTok, memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai PSI, sementara komentar dan interaksi dengan pengguna lain membantu membentuk opini yang lebih terinformasi (self). Tokoh-tokoh PSI di TikTok memainkan peran penting dalam membentuk pandangan Generasi Z, membangun kepercayaan, dan mengarahkan interaksi sosial positif, serta memperkuat solidaritas dan partisipasi politik mereka (society). Meskipun strategi komunikasi PSI di TikTok berhasil meningkatkan elektabilitas mereka di kalangan Generasi Z, hal ini belum tentu tercermin dalam hasil elektoral karena konten PSI dianggap terlalu menghibur dan kurang informatif, serta partisipasi pemilih Generasi Z belum cukup signifikan untuk memenangkan kursi dalam sistem pemilihan yang ada.