Penurunan efektivitas konservasi sumber daya alam berdampak negatif pada keberlanjutan lingkungan di ekowisata Pulau Biawak. Hal tersebut tidak hanya mengancam sumber daya alam, tetapi juga mengurangi kegiatan wisata yang berpengaruh pada pendapatan ekonomi dari destinasi wisata tersebut. Kondisi ini dikenal sebagai penurunan kinerja ekowisata. Keberlanjutan kinerja ekowisata sangat penting untuk menjaga pelestarian sumber daya alam dan pendapatan ekonomi dari destinasi wisata. Jika penurunan ini terus berlanjut, dapat berdampak serius terhadap stabilitas ekosistem dan pendapatan ekonomi destinasi wisata. Oleh karena itu, diperlukan model evaluasi dan strategi untuk meningkatkan kinerja ekowisata Pulau Biawak di masa mendatang.
Penelitian ini bertujuan untuk membentuk model evaluasi dan merancang strategi sebagai upaya solusi guna meningkatkan kinerja ekowisata Pulau Biawak dalam dua belas tahun ke depan. Upaya dalam mencari solusi terkait permasalahan tersebut dibantu dengan metode penelitian berbasis pendekatan model sistem dinamis. Sistem model yang dibangun merupakan integrasi dari beberapa cause tree untuk memahami permasalahan secara komprehensif. Kebaruan dari penelitian ini terletak pada pengukuran kinerja ekowisata berdasarkan efektivitas konservasi sumber daya alam dan manfaat ekonomi, serta integrasi upaya edukasi sebagai salah satu solusi untuk mencari strategi terbaik dalam meningkatkan kinerja ekowisata.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model evaluasi kinerja ekowisata Pulau Biawak terbentuk dengan dua sub sistem meliputi konservasi sumber daya alam, dan kinerja manfaat ekonomi serta pembahasan terkait isu lingkungan dan kesehatan. Skenario alternatif strategi terbaik dan berkelanjutan dalam meningkatkan kinerja ekowisata adalah skenario alternatif strategi kelima, yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas konservasi sumber daya alam dan kinerja manfaat ekonomi. Strategi kelima mampu meningkatkan kinerja ekowisata sebesar 95% dari dua belas tahun simulasi terhadap kondisi saat ini, dengan proporsi yang seimbang antara konservasi sumber daya alam sebesar 73.5% dan manfaat ekonomi sebesar 26.5%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa model evaluasi dan skenario alternatif strategi yang terbaik dan berkelanjutan dapat terbentuk melalui integrasi cause tree yang mempengaruhi kinerja ekowisata. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam menyusun startegi yang dapat meningkatkan kinerja ekowisata di masa depan. Penelitian lanjutan diperlukan untuk mendalami dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari penerapan strategi ini.