Penelitian ini mengevaluasi pengaruh integrasi Financial Technology (FinTech) dan Industry 4.0 terhadap efisiensi produksi dan kinerja perusahaan di sektor manufaktur Asia Tenggara. Meskipun pengadopsian Industry 4.0 di kawasan ASEAN masih terbatas sejak 2018, penelitian ini membandingkan kinerja perusahaan manufaktur pada sub sektor makanan dan minuman yang mengadopsi FinTech dengan yang tidak, menggunakan rasio keuangan seperti receivable turnover ratio, inventory turnover ratio, dan payable turnover ratio untuk menghitung efisiensi produksi, dengan variabel kontrol growth, leverage, firm age, dan YE.
Metode analisis yang digunakan adalah MANOVA dan regresi linear berganda. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan yang mengadopsi FinTech memiliki efisiensi dan kinerja yang lebih baik secara signifikan dibandingkan perusahaan non-FinTech. Secara simultan, rasio keuangan dan FinTech mempengaruhi kinerja perusahaan, meskipun receivable turnover ratio tidak berpengaruh signifikan secara parsial.
Penelitian ini menyarankan peningkatan adopsi teknologi Industry 4.0 dan FinTech di sektor manufaktur untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja, serta merekomendasikan penelitian lebih lanjut dengan cakupan geografis yang lebih luas dan penambahan variabel kontrol yang lebih relevan.
Kata Kunci : FinTech, firm Efficiency dan firm performance, rasio keuangan, manufaktur