Industri fashion telah menjadi bagian integral dari budaya dan perekonomian lokal di Kota Bandung. Kota Bandung tidak hanya menjadi pusat bisnis bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) fashion, tetapi juga sumber inspirasi bagi banyak individu. Dengan trend fashion yang semakin marak, industri fashion terus berkembang pesat, ditandai dengan meningkatnya jumlah merek fashion lokal. Persaingan usaha fashion di Kota Bandung semakin ketat, jumlah unit UMKM fashion sendiri di tahun 2019 adalah 115 unit dan di tahun 2020 meningkat menjadi 146 unit UMKM fashion. Dalam situasi ini, para pelaku usaha dapat melakukan inovasi produk untuk meningkatkan minat beli konsumen. Meskipun beberapa penelitian mengakui pengaruh positif inovasi produk terhadap keputusan pembelian, terdapat juga penelitian yang menyatakan berbeda dimana menunjukkan variasi dalam penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan 385 responden dipilih melalui purposive sampling. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer hasil penyebaran kuisioner menggunakan google form pada platform media sosial seperti Instagram dan WhatsApp serta dianalisis menggunakan SPSS versi 25.0. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan Uji Asumsi Klasik meliputi Uji Normalitas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Multikolinearitas. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis Regresi Linier Sederhana dan Hipotesis Parsial serta Koefisien Determinasi. Tujuan penelitian ini adalah memahami pengaruh Inovasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bidang fashion di Kota Bandung dalam persaingan industri fashion yang semakin ketat.